Sabtu, 13 Juni 2009

Manohara Deal Sinetron 2,5 Miliar?

Selain dirubung media massa, Manohara juga didekati PH dan label musik. Meski Mano belum punya pengalaman, mereka tak sungkan menyodorkan kontrak untuk berakting. “Saya terbuka dengan tawaran kerja yang datang, tapi saya tetap berhati-hati memperhatikan kerjasamanya,” kata Daisy, sang ibu, menanggapi antusiasme para produser.
Rumah produksi SinemArt yang banyak memproduksi sinetron, konon sudah mendapat kontrak dari Mano. Menurut sebuah sumber, pada Rabu (3/6) malam lalu, bos SinemArt, Leo Sutanto, sudah bertemu Mano dan Daisy di tempat istirahatnya, Hotel Grand Hyatt. Kontrak senilai Rp 2,5 Miliar untuk 25 episode pun deal. Sementara label Nagaswara sudah berhasil mengontrak Mano untuk menjadi model sebuah video klip.
Shanker, bos Indika Entertainment, berminat membuat film tentang kisah hidup Manohara. “Sampai saat ini baru dalam taraf penjajakan. Orangtuanya (Daisy) sudah bilang berminat. Tapi saya sendiri masih menunggu,” kata Shanker (4/6) saat ditemui Tabloid Nova.

Menunggu yang dimaksud Shanker adalah, “Saya sedang mengirim orang saya ke Malaysia, untuk mengumpulkan cerita versi pihak Kelantan, sekaligus meminta ijin mereka untuk memfilmkan ini.”
Rupanya Shanker tak mau membuat film hanya berdasarkan cerita Manohara. “Saya ingin mengumpulkan dulu cerita dari kedua belah pihak. Iya, dong. Enggak bisa hanya satu versi. Harus seimbang. Kan, saya belum tahu, apakah cerita versi Manohara itu betul atau tidak.”

Jika versi Manohara dan versi Kelantan nantinya tak bertemu satu sama lain, alias bertolak belakang, Shanker akan menggunakan cerita versi pengadilan. “Itu jalan tengahnya, versi pengadilan. Tentu ini masih akan lama, alias memakan waktu. Tapi tidak masalah. Saya juga tidak terlalu ngoyo,” ujar Shanker
Anastasia, Erni